Dalam bahasa arab, huruf ada dua macam :
- Huruf mabaaniy (حرف مباني)
Huruf mabaaniy adalah huruf yang menyusun sebuah Al Kalimat / kata. Huruf jenis ini kita kenal dengan sebutan huruf hijaa-iy (حرف هجائي). Maka, huruf yang disinggung di pembahasan sebelumnya, itulah huruf mabaaniy.
Contoh :
alif (ا), ba (ب), ta (ت), tsa (ث), dst sebagaimana yang kita hafal…
Contoh praktek, Kita ambil satu kata, yaitu nahwu (نَحْوٌ).
Kata “nahwu (نَحْوٌ)“ terdiri dari 3 huruf mabaaniy/3 huruf hijaa-iy, yaitu :
Nun (ن), Haa (ح), dan Wawu (و)
- Huruf ma’aaniy (حرف معاني)
Ini jenis huruf yang sedikit berbeda. Huruf ma’aaniy adalah setiap lafal yang memiliki arti namun tidak sempurna jika berdiri sendiri. Inilah pengertian huruf dalam istilah ulama nahwu. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan, “Huruf dalam terminologi ulama nahwu adalah suatu lafal yang memiliki makna (namun tidak sempurna jika berdiri sendiri-pen)” (Syarh Al Ajurumiyyah, hal. 33)
Seringkali huruf ma’aaniy disandingkan dengan preposisi atau kata depan atau kata keterangan atau semacamnya dalam bahasa Indonesia. Walaupun kita katakan perbandingan tersebut tidak pas 100%. Namun sebagai pendekatan, bisa dikatakan seperti itu.
Contoh huruf ma’aaniy :
fii (فِيْ) = di …
min (مِنْ) = dari …
Huruf fii (فِيْ) punya arti? Punya, yaitu “di”. Tetapi belum sempurna. Sebab orang yang dengar pasti bingung? Di mana yang dia maksud? Di rumah? Di sekolah? Di stasiun?
Ssehingga supaya maknanya jelas, maka harus diterangkan kata lainnya.
Contoh :
Fil jaami’ati (فِيْ الجَامِعَةِ) = Di kampus.
Oh, ternyata di kampus.
Contoh dari Al Qur’an, firman Allah Ta’ala,
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ
“Di dalam hati mereka terdapat penyakit” (QS. Al Baqarah : 10)
Berikut ini tabel yang memuat beberapa huruf ma’aaniy yang sangat sering dijumpai dalam Al Qur’an dan juga hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Dan lainnya masih banyak lagi. Wallahu a’lam.