Insya Allah untuk beberapa waktu ke depan website mahadumar.id akan menghadirkan seri belajar i’rab. Apa itu i’rab ? I’rab adalah perubahan harakat akhir suatu kata berdasarkan kedudukannya di dalam kalimat. Pada seri i’rab ini akan dibahas beberapa contoh kalimat. Dari kalimat-kalimat tersebut nantinya akan dibahas tentang kedudukan masing-masing kata apakah sebagai fa’il, khabar, maf’ul bih atau yang lainnya.
Pada seri yang pertama ini kita akan membahas kalimat :
ذَهَبَ الرَجُلُ إلَى بَيْتِ عُمَرَ
(Laki-laki itu pergi ke rumah Umar)
Kalimat di atas merupakan jumlah fi’liyah. Jumlah fi’liyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan kata kerja. Pada kalimat di atas kata kerjanya adalah ذَهَبَ (pergi). Bagaimanakah kedudukan dari masing-masing kata pada kalimat di atas ?
ذَهَبَ : fi’il madhi (kata kerja bentuk lampau) dhamir هُوَ
الرَجُلُ : fa’il dengan i’rab rafa’ dengan tanda dhammah. Merupakan isim mufrad (tunggal) ma’rifat yang ditandai dengan adanya alif-lam.
إلَى : huruf jer sekaligus alat untuk memuta’addikan fi’il. Salah satu cara memuta’addikan fi’il adalah dengan menyisipkan huruf jer pada kalimat dan salah satu aplikasinya ada pada kalimat ini.
بَيْتِ عُمَرَ : maf’ul bih dengan i’rab khafd dengan tanda kasrah. Menjadi kasrah karena adanya huruf jer إلَى. Adapun maf’ul bih ini juga merupakan susunan idhafah yang terdiri dari dua kata yaitu : بَيْتِ (mudhaf) dan عُمَرَ (mudhaf ilayhi).
#Sudahkah Anda Mengetahuinya ?
Kalimat di atas dapat juga diubah menjadi :
الرَجُلُ ذَاهِبٌ إلَى بَيْتِ عُمَرَ
Jika ditulis seperti diatas maka kalimatnya menjadi jumlah ismiyah dan tidak mengubah makna dari kalimat yang sebelumnya.
Adapun yang berubah adalah i’rab dari kalimat tersebut dimana الرَجُلُ ذَاهِبٌ menjadi susunan mubtada’ dan khabar dimana الرَجُلُ merupakan mubtada’ dan ذَاهِبٌ merupakan khabar.
Sekian pembahasan pada seri yang pertama ini. Semoga bermanfaat.
Terus ikuti website mahadumar.id untuk mendapatkan ilmu-ilmu lainnya mengenai bahasa arab.