Ilmu Sharaf memberikan kita banyak kemudahan dalam mempelajari Bahasa Arab. Dengan izin Allah, mempelajari ilmu sharaf menjadikan kita mampu:
-
- Membaca dengan benar.
-
- Mendeteksi asal-usul kata dan perubahannya (kata turunan atau derivasi).
-
- Mengetahui makna dasar suatu kata dan perubahannya.
Mengetahui asal-usul kata terbukti sangat membantu dalam menelaah kamus induk Bahasa Arab atau kamus Arab-Indonesia yang cukup tebal seperti Al Munawwir, sebab kamus-kamus tersebut disusun berdasarkan urutan kata dasar.
Setelah belajar Sharaf, jangan biarkan tanganmu diam sementara mulutmu sibuk memurajaah tashrifan 22 wazan sharaf itu. Buka dan bolak-balik lah kamus Al Munawwir. Alangkah baikn jika ia kau jadikan bahan bacaan, bukan hanya bahan rujukan. Lalu jelajahilah kamus-kamus Arab-Arab seperti Al Mu’jam Al Wasith, Al Qamus Al Muhith, hingga Lisan Al Arab (Ssst.. Maktabah Ma’had Umar menyediakan buku terakhir dan buku-buku penting lainnya untuk dibaca oleh pengajar atau santri).
Apakah membaca kamus merupakan ide yang bagus? menurut saya, “Ya!”. Membaca kamus sangat dibutuhkan penuntut ilmu, ustadz, bahkan ulama dari Bangsa Arab sekalipun. Diceritakan bahwa Suatu kali Syaikh Shaalih Alu Syaikh bertanya kepada Syaikh Mahmud Syakir tentang kitab apa yang disarankan untuk dibaca dalam bidang bahasa. Syaikh Mahmud berkata, “Bacalah kitab Lisanul ‘Arab”.
Sekarang, marilah kita praktikkan nasihat sederhana ini. Kita cari seluk-beluk kata “Tashrif” atau “Sharaf” (kata dasarnya ص – ر – ف). Ternyata dalam kamus Al Munawwir dijumpai banyak makna untuk “Sharafa”:
-
- Menolak
-
- Menyesatkan
-
- Memurnikan
-
- Menukarkan
-
- Membelanjakan
-
- Mengusir
-
- Berpaling
-
- Mengabaikan
-
- Mentashrif
Perlu diketahui bahwa makna sebanyak itu belum termasuk wazan tsulatsi mazid-nya. Jika kita ingat-ingat faidah 22 wazan sharaf (ada di kitab Al Kafi Jilid II) maka semakin kaya lah pengetahuan kita.
Bagaimana kalau kita ingin melangkah lebih jauh?. Bisa!.
Makna kata “Sharafa” bisa kita gali dari kamus Arab-Arab yang tadi kita sebutkan, kamus Gharib Al Hadits, atau kamus kosakata Al Qur’an. Pada kesempatan kali ini kami cukupkan dengan menukil dari Kamus Kosakata Al Qur’an.
“Sharafa” Bermakna Menghadapkan (وجّه). Al-Ahqaf: 29.
وَإِذ صَرَفنا إِلَيكَ نَفَرًا مِنَ الجِنِّ
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu.
Menjelaskan (بيّن). Al-Isra: 89.
وَلَقَد صَرَّفنا لِلنّاسِ في هٰذَا القُرآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ
Sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia di dalam Al-Qur’an ini (ancaman dan janji).
“Sharafa” Bermakna Membagikan/Mempergilirkan (قسم). Al-Furqon: 50.
وَلَقَد صَرَّفناهُ بَينَهُم لِيَذَّكَّروا
Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya).
“Sharafa” Bermakna Menyondongkan/Memalingkan (أمال). At-Taubah: 127.
صَرَفَ اللَّهُ قُلوبَهُم بِأَنَّهُم قَومٌ لا يَفقَهونَ
Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
“Sharafa” Bermakna Memenangkan (هزم). Ali Imran: 152.
ثُمَّ صَرَفَكُم عَنهُم لِيَبتَلِيَكُم
Allah menangkan kalian terhadap mereka untuk menjadi ujian bagi kalian.
“Sharafa” Bermakna Menggerakkan (قلّب). Al-Baqarah:164.
وَتَصريفِ الرِّياحِ وَالسَّحابِ المُسَخَّرِ بَينَ السَّماءِ وَالأَرضِ
Allah menggerakkan angin dan awan antara langit dan bumi yang ditundukkan.
“Sharafa” Bermakna Menjauhkan (دفع). Al-Furqan: 65.
رَبَّنَا اصرِف عَنّا عَذابَ جَهَنَّمَ
Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami.
“Sharafa” Bermakna Menyesatkan (عدل من العدول). Ghafir: 69.
أَلَم تَرَ إِلَى الَّذينَ يُجادِلونَ في آياتِ اللَّهِ أَنّىٰ يُصرَفونَ
Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?.
Referensi:
Kamus Kosakata Al-Qur’an – Drs. H. Muhammad Thalib
Tafsir Baghawy
Kamus Al Munawwir
Sumber gambar: twasul.info/