Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu pernah mengatakan: ”Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab adalah bagian penting dari agamamu”. [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah].
[1] Bahasa Yang Paling Mulia
Dari sekian bahasa yang ada di dunia ini, Allah telah memilih bahasa Arab sebagai bahasa yang mulia untuk kitab yang mulia (Al Qur’an) yang diturunkan kepada rasul yang mulia (Muhammad shallallahu’alaihi wasallam) melalui malaikat yang mulia (Jibril ‘alaihissalam) di tanah yang mulia (Arab) di bulan yang mulia (Ramadhan). Kita menyakini dengan sepenuh hati bahwa pilihan Allah adalah pilihan yang terbaik. Maka muslim yang sejati adalah muslim yang memuliakan apa saja yang Allah muliakan.
[2] Bahasa Al Qur’an dan As Sunnah
Kita menyakini dengan sepenuh hati bahwa Al Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam melalui Jibril ‘alaihissalam sebagai petunjuk hidup bagi manusia hingga akhir zaman. Dengan diturunkannya Al Qur’an ini maka manusia memiliki pedoman untuk menempuh kehidupan ini sehingga manusia menjadi terarah ke jalan yang lurus. Allah menjadikan Al Qur’an sebagai sumber hukum islam yang pertama. Allah telah menjadikannya berbahasa arab agar manusia memahaminya. Allah berfirman (yang artinya): “Dan kami telah menurunkan Al Qur’an berbahasa arab agar kalian memahaminya”. [Surat Yusuf : 2].
Yang demikian itu, dikarenakan bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan makna lebih mengena jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia (yakni Al Qur’an) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yakni Rasulullah), dengan bahasa yang termulia (yakni bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang mulia (yakni Jibril), ditambah kitab ini pun diturunkan di daratan yang paling mulia di muka bumi (yakni tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yakni Ramadhan), sehingga Al Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi. [lihat Tafsir Ibnu Katsir]. Itulah hikmah Allah yang sangat agung. Namun, untuk kita -yang bukan orang arab- tentu tidak bisa memahami kandungan tiap ayat dalam Al Qur’an dengan baik tanpa kita mempelajari bahasa arab.
Kemudian, sumber hukum kedua setelah Al Qur’an adalah As Sunnah. Allah telah memilih para sahabat nabi untuk meriwayatkan As Sunnah ini dari Nabinya ke generasi selanjutnya dan seterusnya sampai ke kita dengan sanad. Kita jumpai As Sunnah yang sampai ke kita adalah dalam bahasa Arab dan untuk memahami As Sunnah ini dengan baik diperlukan pemahaman bahasa Arab yang baik pula.
[3] Bahasa Bacaan-Bacaan Shalat
Shalat adalah rukun Islam kedua. Sholat merupakan amalan besar karena ia adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat kelak. Jika sholatnya baik maka akan baik pula semua amalannya. Namun, jika sholatnya jelek maka akan jelek seluruh amalannya. Ulama sepakat bahwa bacaan yang terdapat di dalam sholat harus diucapkan memakai bahasa Arab. Jika sholat tidak menggunakan bahasa Arab maka sholatnya tidak sah. Kemudian, bacaan yang terdapat di dalam sholat adalah bacaan yang indah yang maknanya hanya bisa dipahami dan dihayati manakala ia mengerti bahasa Arab. Oleh karena itu, mari belajar bahasa Arab agar kita mengetahui makna bacaan-bacaan sholat. Semoga Allah memperbaiki sholat-sholat kita dan menerimanya.
[4] Salafus Shalih Sangat Mencintai Bahasa Arab
Imam Asy Syafi’i mengatakan :“…Hal ini karena, bahasa Arab telah Allah pilih sehingga Allah menurunkan kitab-Nya berbahasa Arab dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa penutup para Nabi. Oleh karena itu, kami katakan seyogyanya setiap orang yang mampu belajar bahasa Arab untuk mempelajarinya dan mencintainya tanpa harus melarang orang berbicara dengan bahasa lain”. [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]. Diriwayatkan pula bahwa Imam Ahmad berkata : “Tanda keimanan para orang ‘ajam (non Arab) adalah kecintaan mereka terhadap bahasa Arab” [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]. Jika demikian kedudukan bahasa Arab di hati generasi shalih sebelum kita, lalu bagaimana kedudukan bahasa Arab di hati kita?
[5] Berpengaruh Positif Terhadap Akal, Akhlak dan Agama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :”Merupakan metode paling baik adalah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa Arab hingga anak kecil sekalipun dilatih berbahasa Arab di rumah dan di sekolah, hingga nampaklah syiar islam dan kaum muslimin. Hal ini mempermudah kaum muslimin untuk memahami Al Qur’an dan As Sunnah serta perkataan para salafush shalih…..Dan ketahuilah, membiasakan berbahasa Arab akan sangat berpengaruh positif terhadap akal, akhlak dan agama”. [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah].
[6] Pelajarilah Bahasa Arab!
Syaikhul Islam berkata: ”Dan sesungguhnya bahasa Arab adalah bagian agama Islam dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al Qur’an dan As Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah bahwa sesuatu yang kewajiban tidak sempurna kecuali dengan sesuatu tersebut, maka sesuatu tersebut hukumnya wajib. Namun, di sana ada bagian dari bahasa Arab yang fardhu ‘ain dan fardhu kifayah” [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]
Bahasa Arab adalah sarana yang paling efektif untuk mempelajari Al Qur’an dan As Sunnah. Karena mempelajari Al Qur’an dan As Sunnah hukumnya wajib maka mempelajari bahasa Arab pun menjadi wajib. Dengan demikian, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak belajar bahasa Arab sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika dalam diri kita terdapat tekad untuk belajar bahasa Arab, maka ketahuilah itu tanda kebaikan. Segera iringi tekad itu dengan usaha-usaha untuk mempelajari bahasa Arab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka ia akan dimudahkan untuk memahami agama ini.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[7] Bahasa Arab Itu Mudah
Sebagian orang beranggapan bahasa Arab itu sulit sehingga ia enggan belajar bahasa Arab. Anggapan itu tidak benar. Bahasa Arab mudah untuk dipelajari karena dalam bahasa Arab terdapat sistematika yang mudah dan unik. Jika seseorang sudah memahami sistematika bahasa Arab maka belajar bahasa Arab akan terasa mudah. Jadi, mulai saat ini buang jauh-jauh kosa kata “sulit” dan segera agendakan waktu untuk mempelajari bahasa Arab.
Tiada kata terlambat untuk belajar bahasa Arab selama hayat masih di kandung badan. Semakin awal mulai belajar bahasa Arab semakin cepat kemudahan datang, insya Allah. Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita semua. Wa shallallahu ’ala nabiyyina Muhammadin wa ’ala alihi ajma’in. [Fitriyansah, S.Si*]
* Penulis adalah Alumni santri Ma’had al-‘Ilmi Yogyakarta dan pernah menjadi salah satu staf pengajar bahasa Arab di Ma’had ‘Umar bin Khattab Yogyakarta
Ingin belajar bahasa Arab yang terstruktur? Ikuti program-program Ma’had ‘Umar bin Khattab Yogyakarta.